Manajemen Organisasi Perusahaan Tambang
MANAJEMEN ORGANISASI PERUSAHAAN TAMBANG
Kaitan Antara Manajemen dan Pertambangan atau yang dikenal dengan isitilah Manajemen Tambang, adalah :
1. Penerapan Prinsip –prinsip ekonomi atau manajemen dalam masalah pengusahaan mineral.
2. Hal ini berkaitan dengan Keterdapatan Bahan Galian, faktor supply-demand regional, nasional dan internasional.
3. Fungsi Eksplorasi.
4. Pengembangan Produksi dan pengelohan.
5. Analisis komoditi mineral , metode keuangan, struktur dan komponen kapital dari industrui.
6. Analisis kebijakan mineral, kebijakan pemerintah, peraturan dan perundangan.
7. Perumusan Kebijkan Mineral.
8. Pemasaran dan Penggunaan komoditas mineral.
9. Faktor –faktor bahan pengganti, sekunder, daur ulang, dan saingannya.
10. Dampak –dampak perubahan Teeknologi dan ekonomi.
11. Kualitas Lingkungan.
Manajemen Organisasi
Ciri Organisasi adalah perilaku terarah pada suatu tujuan atau Goal Directed Behaviour.
Jadi Organisasi dapat diartikan suatu proses mengejer tujuan dan sasaran yang dapat dicapai secara lebih efisien dan lebih efektif dengan tindakan yang dilakukan secara bersama–sama.
Langkah –Langkah Menyusun Organisasi
1. Menentukan tujuan yang akan dicapai.
2. Menyusun rencana dan kebijaksanaan yang akan dipergunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Menentukan seluruh kegiatan yang akan dipergunakan untuk melaksanakan rencana & kebijaksanaan tersebut diatas.
4. Menghitung dan mengklasifikasikan kegiatan yang telah diinvestasikan.
5. Membentuk Departemen untuk memberi wadah kelompok kegiatan yang telah ditetapkan.
Asal kata Manajer adalah Anggota dari suatu organisasi atau perusahaan yang dapat memberitahukan kepada anggota atau pegawai yang lain apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
(Sebagai Catatan : Koordinasi yang Aktif melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan merupakan ciri organisasi)
Managerial Levels
• Top Manajer
Bertanggung jawab supaya organisasi besar, plans, goals, establishing
• Middle Manajer
Memenej pekerjaan first-line level
• First-Line Manager
Langsung bersentuhan dengan produksi dan atau kreasi dari produksi
• Non Managerial
Bersentuhan dengan pekerjaan dan tidak ada suatu laporan darinya.
Koordinasi pekerjaan yang aktif, sehingga menjadi pekerjaan yang completed efficiently dan effectively dengan dan melalui orang lain.
Efficiency adalah cara mendapatkan jalan keluar ,paling sedikit dari input atau saran sehingga suatu pekerjaan dikerjakan dengan benar.
Effectiveness adalah cara mengerjakan aktivitas secara komplit sehingga tercapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan.
FUNGSI MANAJEMEN
Ada 4 Unsur yang digunakan dalam Manajement, yaitu:
Planning, Organizing, Leading/Actuating , Controlling
Yang kesemuanya digunakan dalam mencapai suatu Tujuan atau Goal dari organisasi
Beberapa bentuk Organisasi perusahaan yang umum dijumpai adalah :
1. Perusahaan Perseorangan.
2. Persekutuan (Firma)
3. Persekutuan Komanditer (CV/CommanditaIre Vennootschaap)
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi Dll..
Kebutuhan Personel
Kebutuhan sumber daya manusia dalam sebuah Perusahaan pertambangan cukup beragam jumlahnya.
Dengan memperhitungkan absensi dan perputaran tenaga kerja yang ada (sebagai cadangan), maka akan diperoleh angka jumlah tenaga kerja operasional yang diperlukan.
Job Description
Job deskripsi/deskripsi jabatan merupakan hasil dari analisis jabatan. Manfaat deskripsi jabatan dalam organisasi adalah memberikan pedoman bagi setiap pejabat akan fungsi jabatannya, perincian tugas, wewenang tanggung-jawab maupun hubungan-hubungan antar jabatan.
Pada sebuah perusahaan tambang besar biasanya sudah menggunakan sistem management modern yang antara lain strukturalnya (urutan dari paling bawah hingga keatas), adalah :
1. Dewan Direksi
Dewan direksi adalah merupakan beberapa orang pemegang saham perusahaan yang biasanya dipimpin oleh seorang Presiden Direktur . Dan merek berkoordinasi kebawah melalui seorang General Manager untuk meminta laporan jalannya perusahaan.
2. General Manager
General Manager adalah merupakan pimpinan perusahaan yang menentukan arah, strategi perusahaan, dan membawahi beberapa Senior Manager.
3. Senior Manager
Senior manager membawahi beberapa manager.
Contoh :
a. Senior Manager Produksi ; membawahi :
Manajer Penambangan
Manajer Preparasi dan Pengolahan
Manajer Penunjang Tambang
Manajer Pemasaran
Manajer Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Manajer Geologi & Eksplorasi
b. Senior Manager Administrasi ; membawahi :
Manajer Keuangan
Manajer Pelatihan dan Pengembangan
Manajer Hubungan Masyarakat
Manajer Sarana Prasarana Umum
Manajer Dokumentasi dan Pengarsipan
Manajer Informasi dan Teknologi
Manager adalah merupakan orang yang memimpin pada bidang-bidang tertentu dan fungsi utamanya adalah menyusun rencana dalam pengelolaan faktor-faktor operasional yang menjadi tanggung-jawabnya.
4. Super Intendent
Manajer membawahi beberapa orang Assisten Manajer (SuperIntendent), yang diberi kewenangan pada setiap unitnya.
Contoh :
a. Super Intendent ; PIT. A
b. Super Intendent ; PIT. B
c. Super Intendent ; Geologi
d. Super Intendent ; Processing
e. Super Intendent ; Pusat Kendali Tambang
f. dan lain-lain
5. Supervisor
Supervisor adalah sebagai pengawas langsung atau inspeksi pada jangka waktu berkala dan sebagai perantara antara pelaksana dan pimpinan sehingga harus mampu secara rinci teknik pelaksanaan. Bawahan dari pada Supervisor adalah para foreman (mandor).
6. Foreman
Adalah sebagai mandor yang selalu berada dilapangan untuk mengawasi operasi produksi.
Contoh :
Foreman backhoe ; membawahi :
a. Operator Backhoe - 1
b. Operator Backhoe – 2
7. Operator
Operator adalah sebagai tenaga terlatih yang mampu mengoperasikan alat tertentu dengan efektif serta efisien, misal: operator Back-hoe, operator alat-bor, operator Dump-truck, operator Bulldozer, operator Motor-grader, dll.
Biasanya dari mulai assisten manajer hingga kebagian direksi juga memiliki jajaran staff pada masing-masing bagiannya yang terdiri dari sekretaris, juru-ketik, keuangan, pesuruh dan lain-lain.
Secara singkat manajemen organisasi tambang adalah seperti diuraikan diatas namun pada setiap pembentukan struktur pelaksana perusahaan tambang harus disesuaikan dengan besar-kecilnya perusahaan itu sendiri sehingga akumulasi personil yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan tambang.
Organisasi Tambang
Organisasi dalam dunia tambang tidak berbeda jauh proses pembentukan dan strukturalnya mungkin yang membedakan dari sistem yang lain adalah bahwa dalam organisasi tambang lebih dominan pada bidang operasional lapangan. Keragaman jenis perusahaan didunia pertambangan mengakibatkan konsumsi terhadap sumber daya manusia yang dibutuhkan beragam, tergantung dari pada jenis perusahaan yang ada
Contoh :
SKEMA LINGKUNGAN EKSTERNAL
ORGANISASI PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi kegiatan Organisasi Perusahaan.
Beberapa pendapat tentang linkungan Eksternal Organisasi :
• Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, 2001:51).
• Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer (T.Hani Handoko, 1999:62).
• Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu (James A.F. Stoner,1996:66)
Lingkungan eksternal juga dapat dibagi menjadi dua unsur, antara lain:
Menurut James A.F. Stoner :
Unsur-unsur tindakan langsung (direct action)
Unsur-unsur tindakan tak langsung (indirect action)
Menurut T. Hani Handoko:
Lingkungan ekstern mikro
Lingkungan ekstern makro
Menurut Chuck Williams:
Lingkungan khusus
Lingkungan umum
Lingkungan yang berubah
Dari ketiga pendapat ,makalingkungan eksternal itu terbagi menjadi:
1. Lingkungan eksternal mikro (unsur-unsur tindakan langsung atau lingkungan khusus)
2. Lingkungan eksternal makro (unsur-unsur tindakan tak langsung atau lingkungan umum)
I. Lingkungan Eksternal Mikro
1. Pelanggan (customers)
Perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan masalah pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan keluhan pelanggan.
Pengamatan proaktif terhadap pelanggan adalah dengan memperkirakan kejadian, kecendrungan, dan masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).
2. Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada pelanggan.
Seringkali perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing lain.
Perusahaan harus melakukan analisis bersaing, yaitu menentukan siapa pesaingnya, mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan kekuatan dan kelemahan pesaing.
3. Pemasok (suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain.
Terdapat hubungan saling ketergantungan antara pemasok dan perusahaan.
Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti.
Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah suatu tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok dan sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.
4. Perwakilan-perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dalam perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks.
Peraturan per-undang-undangan yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini harus ditaati oleh organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat, seperti: pajak, community development, CSR, aturan adat masyarakat sekitar usaha pertambangan, dll’
5. Lembaga Keuangan
Perusahaan sangat tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan, seperti bank-bank komersial, bank-bank instansi, dan perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal. Lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru, serta pembelanjaan operasi-operasinya.
II. Lingkunan Eksternal Makro
Lingkungan ekstern makro terdiri dari :
1. Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi di dalamnya.
Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. kondisi perekonomian ini tidak menjamin bahwa suatu perusahaan akan tumbuh, hanya bersifat mendorong terjadinya pertumbuhan usaha.
Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan pesaing.
2. Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output).
Perubahan dalam teknologi dapat membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya dengan lebih efisien.
Perubahan teknologi juga dapat memberikan suatu ancaman bagi perusahaan-perusahaan yang kecil. (modal terbatas)
3. Politik dan Hukum
Komponen politik dan hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang mengatur perilaku usaha.
Komponen politik dan hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan.
Manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu negara, seperti ketentuan pembayaran gaji harus sesuai dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
4. Sosial Budaya
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu.
Perubahan karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan khusus, pertumbuhan atau pengurangan dari golongan populasi tertentu, mempengaruhi cara perusahaan menjalankan usahanya.
Perubahan sosial budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan produk dan jasa suatu usaha.
5. Lingkungan Industri
adalah serangkaian faktor-faktor yang merupakan ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, & intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan.
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak relatif lebih spesifik &langsung terhadap operasional perusahaan.
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut :
a) Ancaman Masuknya Pendatang Baru
b) Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c) Tekanan dari Produk Pengganti
d) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Lingkungan yang Berubah
Perubahan lingkungan adalah angka kecepatan dari perubahan lingkungan umum dan lingkungan khusus perusahaan.
Perubahan ini terdiri dari perubahan yang stabil, dimana angka perubahannya lambat,
Perubahan dinamis, dimana angka perubahan lingkungan adalah cepat.
Perusahaan biasanya mengalami baik perubahan stabil maupun perubahan dinamis.
Kompleksitas Lingkungan adalah jumlah faktor-faktor eksternal di dalam lingkungan mempengaruhi organisasi
Pengamatan terhadap perubahan dan kompleksitas lingkungan membuat para manajer dapat memanfaatkan lingkungan yang berubah dengan tiga langkah yaitu:
a. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan adalah meneliti lingkungan terhadap kejadian atau masalah penting yang mungkin dapat mempengaruhi suatu organisasi.
b. Menerjemahkan faktor-faktor Lingkungan
Manajer menentukan kejadian dan masalah lingkungan apa yang bermanfaat bagi organisasi. Biasanya manajer menerjemahkan kejadian dan masalah sebagai ancaman atau kesempatan. Jika menerjemahkan sebagai ancaman, maka ia akan berusaha melakukan suatu langkah-langkah untuk melindungi perusahaan.
Jika menerjemahkannya sebagai kesempatan, maka manajer akan memanfaatkan kejadian tersebut dengan mempertimbangkan strategi alternatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
c. Menghadapi ancaman dan kesempatan
Manajer melakukan suatu peta keterkaitan (cognitive maps), merangkum hubungan yang didasari antara faktor-faktor lingkungan dan kemungkinan tindakan organisasi.
Dari berbekal informasi yang dirangkum tersebut maka manajer dapat mengambil tindakan untuk mengurangi dampak dari ancaman dan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan keuntungan.
Analisis Lingkungan Eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang dalam usaha industri pertambangan. Ancaman dapat menghambat perkembangan perusahaan, sebaliknya peluang akan memberikan peluang perusahaan untuk berkembang lebih maju.
Analisis lingkungan eksternal harus dilakukan secara kontinyu dengan melakukan beberapa cara yaitu :
1. Pemindaian (scanning)
Perusahaan mengidentifikasi:
tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum,
mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi.
merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
perusahaan dapat meramalkan potensi pasar kedepannya, kaitannya terhadap penetapan target perusahaan terhadap penjualan sebuah produk.
2. Pengawasan (monitoring)
Perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan.
Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
3. Peramalan (forecasting)
Merupakan analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
4. Penilaian (assessing)
Tujuan untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan untuk menspesifikasi implikasi pemahaman terhadap relevansi kompetitif pada perusahaan.
Komentar
Posting Komentar